Senin, 16 Mei 2011

Pendidikan anak menurut ajaran islam

PENDIDIKAN ANAK MENURUT AJARAN ISLAM


1.      PENDIDIKAN ANAK

                        Setiap orang tua tentu mendambakan anaknya menjadi anak yang soleh yang memberikan, kesenangan dan kebanggaan pada mereka. Hal ini dilukiskan oleh Al – Quran dalam bentuk doa orang tua :




Artinya : “ Ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri – isteri dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ), dan jadikanlah kami imam bagi orang – orang yang bertakwa “ ( Al – Furqan : 74 ).





Artinya :  “ Ya tuhanku, Anugerahilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik “ (Al – Imran : 38)

                        Islam mengajarkan bahwa anak yang shaleh mempunyai nilai yang khusus bagi kedua orang tuanya, sebab doanya untuk kedua orang tuanya yang mudah meninggal akan diperkenankan tuhan










Artinnya : “ Jika seorang anak adam meninggal putuslah semua amalannya kecuali 3 perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya “ ( H. R Muslim )

            Untuk membina anak yang shaleh tentu saja diperlukan proses pendidikan. Dan pendidikan itu harus dimulai sejak dini.


2.      TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ANAK
                       
Mendidik anak, pertama – tama, merupakan tanggung jawab orang tua. Nabi Muhammad SAW sangat menekanakan tanggung jawab orang tua tersebut sebagaimana tersebut dalam beberapa sabda beliau :













Artinya : “ Dari Abi Raafi’ra telah berkata : telah bersabda rasulullah : kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rezeki yang baik kecuali rezeki yang baik “ ( H. R Al – Hakim )






Artinya : “ Tiada pemberian seorang ayah terhadap anaknya yang lebih utama daripada ( memberikan pendidikan ) adab sopan santun yang baik


3.      HAL – HAL YANG PERLU DIAJARKAN PADA ANAK

Sabda nabi Muhammad SAW yang menegaskan tentang tanggung jawab orang tua diatas (Hadist yang diriwayat oleh Al – hakim ) juga menyebutkan hal – hal yang menurut nabi perlu diajarkan kepada anak. Hal – hal tersebut adalah : adab sopan santun, tulis baca, berenang dan memanah. Selain itu ada pula sabda nabi yang menambahkan hal – hal tersebut.



Artinya : “ Mengapa tidak diajarkan padanya memenun sebagaimana telah diajarkan tulis baca? “ ( H. R Al - Nasai )

Berdasarkan sabda – sabda Nabi tersebut agaknya kita menyimpulkan hal – hal yang perlu diajarkan pada anak mencakup :
a.       Pendidikan ahlak yang sangat menentukan nilai kemanusian seseorang
b.      Kemampuan tulis baca yang merupakan dasar untuk memperoleh ilmu pengetahuan
c.       Olahraga yang sangat pentang untuk pertumbuhan badan, Pemeliharaan kesehatan dan kesegaran jasmani
d.      Beladiri yang sangat penting untuk menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan pada diri sendiri.
e.       Keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan penghasilan

4.      PENDIDIKAN AKHLAK

Dengan pendidikan akhlak, tentu saja tercakup tentang pendidikan akhlak terhadap tuhan dan akhlak terhadap sesama. Dari pesan Lukman kepada anak – anaknya tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa islam mengajarkan, agar kepada anak, sejak dini ditanamkan keyakinan agama, kesadaran moral dan tanggung jawab social.
·               Keyakinan Agama
Dalam menanamkan keyakinan agama, menekankan 3 aspek penting yaitu :
Ø  Keyakinan tauhid yang sebersih – bersihnya.
Ø  Kesadaran dan kemakhlukan kita yang wajib mensyukuri segala karunia Allah.
Ø  Kesadaran bahwa segala gerak – gerik kita, yang nampak maupun yang tersembunyi tidak lepas dari pengetahuan dan pengawasan Allah SWT.
Untuk menumbuhkan, memupuk dan memantapkan keyakinan agama, Anak hendak diajarkan untuk mendirikan sholat dan harus dibiasakan semenjak kecil.

·               Kesadaran Moral
Pembangkitan kesadaran moral dalam diri anak, berpangkal pada kemampuan membedakan antara yang ma,ruf, yakni hal – hal yang tidak bertentangan dengan nilai – nilai agama dan nilai – nilai moral, dan yang munkar yakni hal – hal yang mengganggu dan menimbulkan kerusakan pada kehidupan manusia.

·               Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab social, pertama – tama diwujudkan sikap :
a.       Berbuat baik dan hormat kepada orang lain, lebih – lebih mereka yang berjasa kepada kita seperti orang tua kita sendiri.
b.      Bergaul secara baik walaupun dengan orang yang berbeda keyakinan dengan kita.
c.       Tidak berlagak, sombong dan angkuh kepada orang lain.


5.         MENANAMKAN KEBIASAAN YANG BAIK

Dalam usaha mengembangkan kepribadian anak, selain pengembangan kecerdasan dan keterampilan, perlu juga sejak dini ditanamkan kebiasaan – kebiasaan yang positif. Pertama – tama anak harus dibiasakan menjaga kebersihan. Islam sangat mementingkan masalah kebersihan ini :





Artinya : “ Sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang bertaubat dan mencintai orang – orang yang membersihkan diri “( Al – Baqarah : 222 ) Dalam rangka membiasakan hidup bersih dan hidup sehat, anak dibiasakan untuk :

v    Berdoa sebelum tidur dan ketika bangun
v    Mandi secara teratur
v    Mengosok gigi setiap bangun dan menjelang tidur
v    Membuang sampah pada tempatnya 
v    Ikut mencegah polusi
v    Tidak merokok
Kedua, anak harus dilatih dan dibiasakan hidup teratur. Hal ini bisa dilakukan dengan membiasakan makan secara teratur dan berlebihan.



Artinya : “ makanlah dan minumlah, dan jangan berlebih –lebihan “ ( Al – Araf : 31)

            Dalam rangka melatih hidup teratur melalui makan tersebut, seorang ibu hendaknya memebiasakan :
*      Menyusui dan memberi makan anaknya berdasarkan jadwal waktu tertentu
*      Makan sendiri dengan rapi ditempat yang khusus sejak anak sudah mampu mulai melakukannya
*      Berdoa sebelum dan sesudah makan
6.      KEMBANGKAN BAKAT ANAK

Setiap anak mempunyai bakatnya sendiri. Maka itu orang tua hendaknya memeperhatikan sejak semula apakah yang merupakan bakat anak.





Artinya : “ Katakanlah : Setiap orang bekerja menurut keadaannya “ ( Al -  Isra : 84 ) 


kesehatan ibu dan anak

KESEHATAN IBU DAN ANAK


            Dalam GBHN dinyatakan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Dalam upaya mencapai hal tersebut peranan keluarga sangat penting. Oleh karena, dilingkungan keluarga lah manusia itu dilahirkan, kemudian dibangun jasmaninya, dididik akhlaknya dan dikembangkan daya intelektualnya. Dalam hubungan ini kedudukan dan peranan ibu sebagai tokoh utama dalam keluarga amat menentukan, sebab ibulah yang mengandung, melahirkan, merawat serta membina anak sehingga menjadi manusia dewasa.
            Sehubungan dengan hal tersebut di atas agam islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar senantiasa berusaha untuk tidak mewariskan generasi yang lemah, firman Allah :






Artinya : ” Dan hendaklah takut kepada Allah orang – orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak – anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap ( Kesejahteraan ) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (Q.S An Nissa : 9).

            Dengan ayat tersebut berarti orang diperintahkan untuk menurunkan generasi muda yang kuat, baik fisik, mental maupun sosialnya. Hadits Rasulullah Mengatakan :



Artinya : “ Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah” ( H.R.Muslim).

            Maka untuk mencapai keturunan seperti yang dikehendaki Allah diharapkan kepada setiap ibi untuk mengetahui fungsi dan peranan kesehatan dalam pembinaan keluarga terutama bagi anak – anaknya agar mereka menjadi keluarga yang sehat.

A.    MASA SEBELUM HAMIL
Perkawinan adalah sendi dasar keluarga. Untuk menciptakan keluarga yang sehat, setiap perkawinan harus dilakukan oleh orang yang pula baik jasmani maupun rohani dan sosialnya. Karena oleh orang yang sehatlah tugas serta kewajiban untuk membentuk keluarga yang bahagia, sejahtera dan kekal akan dapat dilaksanakan, Allah berfirman :





Artinya : “ Dan di antara tanda – tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri – istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram, kepadanya, dan dijadikan nya di antara mu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda – tanda bagi kaum yang berfikir” ( Q.S. Ar Rum : 21).
            Untuk mencapai tujuan perkawinan tersebut, Undang – undang perkawinan menetapkan asas pendewasaan usia kawin, bagi wanita minimal 16 Tahun, dan pria 19 Tahun. Panduan yang diinginkan adalah di atasa usia minimal. Artinya semakin lebih dewasa usia seseorang waktu melakukan perkawinan semakin lebih baik. Calon suami – istri yang telah masak jiwa raganya akan mampu mewujudkan tujuan perkawinan yang baik dan keturunan yang sehat untuk itu harus dicegah perkawinan bawah umur. Hadits Rasulullah mengatakan :





Artinya : “ Wahai para pemuda barang siapa yang telah mampu memikul beban keluarga, hendaklah ia kawin. Sesungguhnya kawin itu lebih dapat memelihara pandangan mata lebih memelihara dia dari perbuatan keji. Dan barang siapa yang belum sanggup, hendaknya berpuasa, karena dengan puasa itu nafsu syahwatnya akan berkurang” ( H.R. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadits tersebut untuk melakukan perkawinan disyaratkan adanya Kemampuan calon suami dan isteri. Kemampuan harus diartikan mampu jasmani,rohani dan social ekonomi.
            Disamping itu, perkawinan mempunyai hubungan dengan masalah kependudukan. Ternyata batas umur yang sangat muda bagi wanita untuk kawin mengakibatkan angka kelahiran dan angka kamatian bayi lebih tinggi. Menurut ilmu berusia antara 15 sampai 45 tahun. Dalam usia ini wanita mempunyai kemampuan untuk hamil dan melahirkan anak. Mengingat usia yang baik untuk melahirkan adalah antara umur 20 sampai 30 tahun, maka sebaiknya perkawinan dilakukan dalam batas umur tersebut.
      Pada saat ini sedang digalakkan program pelembagaan KB dalam masyarakat agar kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk membudayakan Norma keluarga kecil bahagia da sejahtera ( NKKBS ). Dengan program tersebut diharapkan agar setiap sekeluarga hanya mempunyai 2 orang anak. Dengan terbatasnya jumlah anak dituntut adanya usah melestarikan kehidupan anak yang lahir. Dengan kata lain diupayakan agar anak tersebut terhindar dari bahaya maut. Untuk itu digalakkan berbagai upaya antara lain program iminisasi.
      Mengingat sebagian besar kematian bayi disebabkan oleh tetanus, maka bagi semua calon ibu yang akan melahirkan ( Wanita Usia Subur ) dianjurkan mendapat suntikan imunisasi tetanus toxoid (TT). Imunisasi TT diberikan juga kepada par calon pengantin wanita. Tujuannya adalah agar apabila ia mengandung kelak, anak yang akan dilahirkan terhindar dari penyakit tetanus.
   Dalam menyukseskan program imunisasi ini Badan Penasihat Perkawinan, perselisihan dan perceraian (BP4) memberikan nasihat kepada calon pengantin wanita untuk mendapat imunisasi TT dari Petugas Puskesmas.

B.     MASA KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Peranan penting bagi wanita dalam kedudukannya sebagai isteri dan ibu rumah tangga yang sifatnya sangat kodrati ialah mengandung dan melahirkan. Peranan yang berat tetapi mulia ini tak dapat dialihkan kepada pria. Hanya dengan kekuasaan Allah jua wanita sanggup mengandung dan melahirkan.oleh sebab itulah agama islam mengajarkan bahwa anak diharuskan menghormati kedua orang tua terutama ibu yang telah mengandungnya. Firman Allah SWT :



Artinya : “ Dan kami perintahkan manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam 2 tahun..( Q.S Luqman : 14).
      Seorang ibu yang sedang hamil wajib menjaga kesehatan dirinya dengan sebaik-baiknya. Kerena kondisi kesehatannya akan berpengaruh pada pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya.
      Pertumbuhan otak manusia telah dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak usia 2 tahun. Kadar gizi protein yang diberikan pada masa itu berpengaruh terhadap kesempurnaan pertumbuhan otak. Apabila setap anak diharapkan mempunyai susunan otak yang sempurna. Maka setiap ibu yang mengandung harus memakan makanan yang bergizi. Firman Allah SWT:



Artinya; “ Dan makanlah makan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya” (Q.S Al-Maidah:88).

      Oleh sebsb iti gizi bagi ibu hamil perlu diutamakan, dengan memilih makanan yang bermutu. Sedangkan takarannya agar dicukupi untuk memenuhi kebutuhan dua orang yaitu untuk dirinya sendiri dan anaknya yang sedang dikandung.
      Telah menjadi sunnatullah bahwa setiap ibu yang mengandung merindukan anak  yang dikandung itu lahir dalam keadaan sehat, tidak cacat dan selamat terhindar dari bahaya maut. Walaupun menurut ajaran Islam, kehidupan manusia tidak terlepas dari segala sesuatu yang ditetapkan oleh Allah, namun manusia dianjurkan untuk berusaha. Firman Allah SWT:




Artinya : “ Sesungguhnya Allah tidak meruba keadaan sesuatu kaum, sehinnga mereka menngubah keadaan yang ada diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Ra’d)
Kamatian bayi yang baru lahir sebagian besar disebabkan oleh penyakit tetanus. Sebenarnya tetanus dapat dicegah antara lain dengan cara memberikan imunisasi, baik pada wanita usia subur, ibi-ibu yang sedang hamil, maupun pada bayi usia lebih dari 2 bulan.

C.    MASA MENYUSUI ANAK
Setelah masa mengandung dan melahirka itu dilalui dan dihadapi dengan penuh tawakal sebagai ibadah kepada Allah, sesungguhnya tugas mulia seorang ibu belum selesai. Anak yang telah dilahirkan dengan selamat, wajib dirawat agar dapat tumbuh berkembang secara optimal dalam arti, jasmani, rohani, dan social.
Menurut ilmu gizi makanan yang paling baik adalah air susu ibu (ASI). Hal tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Firman Allah SWT:



Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi mereka’’(Q.S. Al-Baqarah; 233).

Berdasarkan ayat tersebut jelaslah bahwa setiap ibu yang taat kepada Allah akan berusaha memberikan air susunya kepada anaknya. Dahulu para ibu terutama yang hidup di kota banyak yang lebih suka memberikan susu kaleng kepada anaknya dengan alasan lebih “ moderen” dan mencegah kerusakan bentuk payudara. Tetapi sekarang ini pada abad moderen dn teknologi canggih justru pandangan dan persepsi yang serupa itu di pandang kuno, tidak sesuai lagi dengan kemajuan zaman. Ibu yang sehat yang egois dan tidak tahu perkembangan ilmu pengetahuaan dan gizi. Menurut hasil penelitian ternyata sebagian besar dari wanita yang terkena kanker payuadara adalah mereka yang tidak pernah menyusui anaknya.


D.    KESEHATAN ANAK BALITA
            Menurut ajaran Islam, anak selain sebagai karunia Allah juga sebagai amanah yang harus dipelihara dan diselamatkan dalam kehidupan baik untuk dunia maupun untuk akherat kelak. Firman Allah SWT:



Artinya: “ Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimun dan keluargamu dari api neraka” (Q.S At Tahrim: 6),



Artinya: “ Ya Allah kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksaan neraka” (Q.S Al-Baqarah: 201).

            Dari kedua ayat tersebut diatas jelas keselamatan di dunia dan akhirat merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Bahkan urutannya pun jelas yaitu kebaikan di dunia terlebih dahulu baru kebaikan di akhirat. Demikian pula disebutkan bahwa untuk menjaga keluarga dari siksaan neraka itu harus dimulai dari diri sendiriterlebih dahulu baru kemudian untuk keluarga. Ini berarti bahwa amal saleh dan kebajikan, termasuk dalam upaya memelihara kesehatan baik jasmani, rohani maupun social, harus diawali dari masing-masing pribadi. Karena hanya orang yang sehatlah yang akan dapat menjalankan syariat agama dengan sebaik – baiknya.
Makanan yang halal lagi baik diperlukan bagi seluruh anggota kelurga terutama anak balita, karena tumbuh kembang dan sehat anak ditentukan pada usia tersebut.


luka bakar

LUKA BAKAR

A.    Definisi
Luka bakar adalah cedera pada jaringan tubuh akibat panas, bahan kimia, maupun arus listrik.(http;/google.luka bakar.com)
Luka bakar adalah luka yang dosebabkan oleh api, dan oleh penyebab lain dengan akibat serangan. Dapat juga disebabkan oleh air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi.(soelarto, 2002)

B.     Etiologi
  1. Panas (misal api, air panas, uap panas dan minyak panas)
  2. Radiasi
  3. Lis rik
  4. Kimia
  5. Laser

C.    Gejala Dan Tanda
Beratnya luka bakar tergantung kepada jumlah jaringan yang terkena dan kedalaman luka
1.      Luka Bakar Derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan, kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak. Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih belum terbentuk lepuhan
2.      Luka Bakar Derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam, kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan  kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
3.      Luka Bakar Derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam, permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerh yang terbakar bisa menyebabkan luka rambut/bulu ditempat tersebut mudah dicabut bdari akarnya. Jika disentuh tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan.

D.    Patofisiologi
Cedera termis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dn elektrolit sampai syok, yang dapat menimbulkan asidosis, nekrosis tubular akut dan disfungsi serebral. Kondisi ini dapat dijumpai pada fase awal/akut/syok yang biasanya berlangsung sampai 72 jam pertama. Dengan kehilangn kulit yang memiliki fungsi sebagai barier(sawar), luka sangat mudah terinfeksi. Selain itu, dengan kehilanhan kulit luas, terjadi penguapan cairan tubuh yang berlebihan. Penguapan cairan ini disertai pengeluaran protein dan energi, sehingga terjadi gangguan metabolisme. Jaringan nekrosis yang ada melepas toksin yang dapat menyebabkan SIRS bahkan sepsis yang menyebabkan disfungsi dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh seperti hepar dan paru(ARDS) yang berakhir dengan kematian. Reaksi inflamasi yang berkepanjangan akibat luka bakar menyebabkan kerapuhan jaringan dan struktur-struktur fungsional. Kondisi ini menyebabkan timbulnya parut yang tidak beratur(hipertropik), kontraktur, deformitas sendi.

E.     Klasifikasi Luka Bakar
  1. Berat/Kritis bila :
Derajat 2 dengan luas lebih dari 25%
Derajat 3 dengan luas lebih dari 10% atau terdapat dimuka, kaki, dan tangan
Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas atau fraktur
Luka bakar akibat listrik
  1. Sedang bila:
Derajat 2 dengan luas 15 sampai 25%
Derajat 3 dengan luas kurang dari 10 kecuali muka kaki dan tangan
  1. Ringan bila :
Derajat 2 dengan luas kurang dari 15%
Derajat 3 kurang dari 2%

F.     Luas Luka Bakar
  1. Perhitungan luas luka bakar antara lain berdasarkan rule of nine dari Wallace
Yaitu :
-          Kepala dan leher 9%
-          Eksteermitas atas 2x9% (kiri dan kanan)
-          Paha dan betis kaki 4x9 % ( kiri dan kanan )
-          Dada, perut, punggung, bokong 4x9 %
-          Perineum dan genitalia 1%
  1. Rumus tersebut tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan rumus 10 untuk bayi 10-20 dari Lund dan Browder untuk anak . Dasar persentasi yang digunaka dalam rumus-rumus tersebut diatas adalah luas telapak tangan dianggap 1%

G.    Komplikasi
Jaringan yang terbakar bisa mati, jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir keotak dan organ lainnya sangat sedikit.


H.    Penatalaksanaan
Sekitar 85 % luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat dirumah sakit. Untuk membantu menghentikan luka bakar dan mencegah luka lebih lanjut, sebaiknya lepaskan semua pakaian penderita kulit segera dibersihkan dari bahan kimia (termasuk asam, basa, dan senyawa organik) dengan mengguyurnya dengan air. Jika daerah yang luka telah benar-benar bersih mak dioleskan krim antibiotik (misalnya perrak sulfadiazin) penderita perlu dirawat dirumah sakit jika:
-          Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki
-          Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar dirumah.
-          Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun
-          Terjadi luka bakar pada organ dalam.

























ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY”P” DENGAN KASUS LUKA BAKAR DI IRNA BEDAH RBP


I.             PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama                           : Ny “ P”
Umur                           : 18 tahun
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : Tidak sekolah
Bangsa                                    : Indonesia
Alamat                                    : Tl. Betutu lebung jaya RT 53 RW 08
Jenis Kelamin              : Perempuan
Status                          : Kawin
Tgl MRS                     : 22 November 2008
Tgl Pengkajian            : 1 Desember 2008
Diagnosa                     : Luka Bakar

       B. Identitas Penanggung Jawab
            Nama                           : Tn “A”
            Umur                           : 22 Tahun
             Agama                        : Islam
Pendidikan                  : Tidak sekolah
Bangsa                                    : Indonesia
Alamat                                    : Tl. Betutu lebung jaya RT 53 RW 08
Jenis Kelamin              : Laki - laki
Status                          : Kawin



II.          Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama                 :  Luka bakar api diwajah, leher, dada, perut, lengan, Kaki.
Riwayat penyakit saat ini  :  ± 18 jam SMRS keluarga klien mengaku wajah, Leher, dada, perut, lengan, kaki terbakar api yang Berasal dari menyak tanah yang meledak
III.       Pengkajian Fisik
Keadaan Umum             :  Lemah
Kesadaran                      :  Komposmentis
Pemeriksaan Vital Sign
-          TD                            : 110/70 mmHg
-          Nadi                         : 100 x/m
-          Suhu                         : 38,5
-          RR                            : 26 x/m

Kulit
Warna                             : Sawo matang
Turgor                            : Tidak elastis
Integritas                        : Jelek

  
1)      Rambut
Warna              : hitam
Tekstur            : merata
Kualitas           : mudah rontok
Kebersihan      : tidak bersih

2)      Mata
Bentuk            : simetris
Conjungtiva    : anemis
Pupil                : isokor
3)      Telinga
Bentuk                        : simetris
Fungsi pendengaran    : dapat mendengar suara / berkomunikasi
Kebersihan                  : tidak bersih
4)      Hidung
Bentuk                        : Simetris
Fungsi penghidung     : dapat membedakan bau
Kebersihan                  : tidak Bersih
5)      Mulut
-          Bibir
Bentuk               : Simetris
Kelembaban       : Kering
Lesi                    : Tidak ada sariawan
Kebersihan         : tidak Bersih
-          Lidah
Fungsi Pengecapan           : Dapat membedakan rasa
Kemampuan mengunyah  : Baik
Kebersihan                        : Tidak bersih
-          Gigi
Caries           : Tidak ada
Kebersihan   : Tidak bersih
6)      Leher
Bentuk            : Simeteris
Pergerakkan    : Terbatas
Pembesaran     : Tidak ada
7)      Dada
Inspeksi                    : simetris
Palpasi                      : tidak
Perkusi                     : sonor
Auskulatasi              : vesikuler
8)      Abdomen
Inspeksi           : simetris
Palpasi             : tidak ada nyeri
Perkusi            : timphani
Auskulatasi     : tidak ada
9)      Ekstremitas atas
Rentang gerak : Terbatas
Kekakuan otot         :  Ada
Nyeri sendi      :  Ada.
Oedema           :  Ada
IV.       Psikologis
-          Perasaan klien setelah mengalami masalah ini : klien syok
-          Cara mengatasi masalah ini : beri support mental dan dukungan dalam menghadapi penyakit yang dideritanya
-          Pengetahuan klien / kehiarga tentang penyakit yang dialami : keluarga klien belum paham dengan penyakit yang diderita klieN
















V.          Aktivitas Sehari-hari
No
Kegiatan
Sebelum MRS
Sesudah MRS
1





2




3










4





5
Pola makan
- Frekuensi
- Jenis
- Jumlah
Masalah

Pola minum
- Frekuensi
- Jenis
- Masalah

Pola Eliminasi
BAB
- Frekuensi
- Konsistensi
- Warna
- Masalah
BAK
- Frekuensi
Warna
- Masalah

Personal higiene
- Mandi
- Keramas
- Gosok gigi
- Potong kuku

Pola aktivitas istirahat
- Lama tidur malam
- Lama tidur siang
- Gangguan tidur
- aktivitas

3 x sehari
Nasi putih
1 porsi
T.a.k


6 gelas / hari
Air putih
t.a.k



5 x sehari
Lembek
Coklat
t.a.k

4 x sehari
Kuning
t.a.k


3 x sehari
3 x seminggu
2 x sehari
1 minggu


8 jam
2 jam
t.a.k
normal

2 x sehari
Nasi putih
½ porsi
Kurang nafsu makan


4 gelas / hari
Air putih
t.a.k



1 x sehari
Lembek
Kuning
Kurang serat

2 x sehari
Kuning pekat
t.a.k


-
-
-
-


5 jam
Tidak tentu
Gelisah, nyeri luka bakar
dibantu






VI.       Data Laboratorium     
Hemaglobin 9,6 g/dl
Hematokrit 28%
Leukosit 16.600 /mm³
Trombosit 216.000 /mm³
Albumin 15 g/dl
Globulin 3.0 g/dl
Natrium   135 mmol/L]
Kalium 3.2 mmol/L

VII.    Terapi
IVFD RL/D5 2:1 gtt 20 x/m
Inj. Cefotaxime 2x1 gr
Tramadol 2 ampl 1 klof











ANALISA DATA
N o
Analisa
Masalah
1








2










3
DS:
Klien mengatakan nyeri di daerah bagian luka bakar
DO:
KU lemah
Kulit kemerahan
Klien tampak meringis


DS :
Klien mengatakan tenggorokan merasakering dan haus
DO:
KU lemah
Turgor kulit jelek
Konjungtiva anemis
Kulit y\tampak kemerahan
Klien tampak bedrest


DS :
Klien mengatakan nyeri pada daeerah luka
DO:
KU lemah
Ekspresi wajah tampak meringis
Adanya PUS dan bau
Nyeri b.d adanya luka bakar








Kekurangan volume cairan b.d ketidakseimbangan cairan elektrolit








Gangguan integritas kulit b.d adanya luka bakar








RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
Rencana
Rasionalisasi
Tujuan dan Kriteria
Intervensi

nyeri b.d adanya luka bakar
DS:
Klien mengatakan nyeri di daerah bagian luka bakar
DO:
KU lemah
Kulit kemerahan
Klien tampak meringis
N         : 100 x/ menit
RR       : 26 x/ menit
T          : 38,5°C
TD       : 110 / 70 mmHg
T. Panjang :
Nyeri hilang

Tj. Pendek :
Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri
berkurang

-    Klien mengatakan nyeri berangsur-angsur berkurang
-    Klien tampak sudah tidak meringis lagi
-    Kaji tingkat nyeri
-    Tinggikan letak ekstremitas yang sakit
-    Kolaborasi dengan tim medis / dokter dalam pemberian obat analgetik
-    Dengan mengkaji tingkat nyeri diharapkan dapat mengetahui berapa berat nyeri yang dirasakan
-    Dengan meninggikan letak ektremitas yang sakit di harapkan dapat menurunkan rasa nyeri
-    Dengan berkolaborasi dengan tim medis / dokter dalam pemberian obat analgetik seperti tramdol 3 xl amp di harapkan nyeri hilang

Kekurangan volume cairan b.d ketidakseimbangan cairan elektrolit
DS :
Klien mengatakan tenggorokan merasakering dan haus
DO:
KU lemah
Turgor kulit jelek
Konjungtiva anemis
Kulit y\tampak kemerahan
Klien tampak bedrest
TD       : 110 / 70 mmHg
Tj. Panjang :
Cairan dapat terpenuhi
Tj. Pendek :
Dalam waktu I x 24 jam pememnuhan volume cairan dapat seimbang
-    Observasi tanda-tanda vital


-Observasi intake dan output


Pasang IVFD dan berikan cairan sesuai indikasi

Awasi pemeriksaan laboratorium
-    Memberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengkaji respon kardiovaskuler
-    Dengan mengobservasi intake dan output dapat mengetahui pemenuhan pemasukan dan pengeluaran cairan
-    Dengan memasang IVFD dapat mengganti cairan elektrolit
-    Menidentifiksai kehilangan darah atau keruskan an kebutuhan penggantian cairan dan elektrolit

N         : 100 x/ rnenit
T          : 38,5°C
RR       : 26 x / menit
-     



Gangguan integritas kulit b.d adanya luka bakar
DS :
Klien mengatakan nyeri pada daeerah luka
DO:
KU lemah
Ekspresi wajah tampak meringis
Adanya PUS dan bau
Tj. Panjang :
Tidak terjadi infeksi pada kulit

I'j. Pendek :
Dalam waktu 1 x 24 jam resiko
infeksi berkurang dengan
kriteria hasil :
-          Klien mengatakan rasa gatal berkurang
-          Aroma bau berkurang
-          Pertahankan posisi tubuh
-          Perhtikan sirkulasi dan gerakan
-          Lakukan latihan rentang gerak secara konsisten diawali dengan pasif dan aktif

-          meningkatkn posisi fungsional pada ekstremitas dan mencegah kontreaktur
-          odema dapat mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitas sehingga terjadinya kontraktur dan nekrosis jaringan
-          mencegah secara progresif mengencangkan jaringan dan meningkatkan ppemeliharaan fungsi atau oto-otot sendi dan kehilangan kalsium dan tulang










CATATAN PERKEMBANGAN

No
Diagnosa Keperawatan dan Implementasi
Evaluasi
1
-       Mengkaji tingkat nyeri
-       Meninggikan letak ekstremitas yang sakit
-       Berkolaborasi dengan tim medis lain / dokter dalam pemberian obat analgetik seperti tramadol 3 x 1 amp dan novalgin 2 x 1 amp
S   :   Klien mengatakan nyeri     hilang
O :    Klien tampak tidak meringis,     tidak sakit lagi
A :    Masalah teratasi
P :     Intervensi dihentikan
2
-       Membantuk klien dalam beraktivitas sehari-hari
-       Melibatkan keluarga dalam beraktivitas
S   :   Klien mengatakan tubuhnya     dapat digerakkan perlahan-    lahan
O :    Klien tampak tenang
A :    Masalah teratasi sebagian
P :     Intervensi dilanjutkan
3
-       Mengganti balutan setiap 2 x sehari
S   :   Klien mengatakan gatal     baunya dan baunya berkurang
O :    Klien tampak tenang
A :    Masalah teratasi
P :     Intervensi dilanjutkan