Senin, 16 Mei 2011

luka bakar

LUKA BAKAR

A.    Definisi
Luka bakar adalah cedera pada jaringan tubuh akibat panas, bahan kimia, maupun arus listrik.(http;/google.luka bakar.com)
Luka bakar adalah luka yang dosebabkan oleh api, dan oleh penyebab lain dengan akibat serangan. Dapat juga disebabkan oleh air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi.(soelarto, 2002)

B.     Etiologi
  1. Panas (misal api, air panas, uap panas dan minyak panas)
  2. Radiasi
  3. Lis rik
  4. Kimia
  5. Laser

C.    Gejala Dan Tanda
Beratnya luka bakar tergantung kepada jumlah jaringan yang terkena dan kedalaman luka
1.      Luka Bakar Derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan, kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak. Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih belum terbentuk lepuhan
2.      Luka Bakar Derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam, kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan  kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
3.      Luka Bakar Derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam, permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerh yang terbakar bisa menyebabkan luka rambut/bulu ditempat tersebut mudah dicabut bdari akarnya. Jika disentuh tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan.

D.    Patofisiologi
Cedera termis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dn elektrolit sampai syok, yang dapat menimbulkan asidosis, nekrosis tubular akut dan disfungsi serebral. Kondisi ini dapat dijumpai pada fase awal/akut/syok yang biasanya berlangsung sampai 72 jam pertama. Dengan kehilangn kulit yang memiliki fungsi sebagai barier(sawar), luka sangat mudah terinfeksi. Selain itu, dengan kehilanhan kulit luas, terjadi penguapan cairan tubuh yang berlebihan. Penguapan cairan ini disertai pengeluaran protein dan energi, sehingga terjadi gangguan metabolisme. Jaringan nekrosis yang ada melepas toksin yang dapat menyebabkan SIRS bahkan sepsis yang menyebabkan disfungsi dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh seperti hepar dan paru(ARDS) yang berakhir dengan kematian. Reaksi inflamasi yang berkepanjangan akibat luka bakar menyebabkan kerapuhan jaringan dan struktur-struktur fungsional. Kondisi ini menyebabkan timbulnya parut yang tidak beratur(hipertropik), kontraktur, deformitas sendi.

E.     Klasifikasi Luka Bakar
  1. Berat/Kritis bila :
Derajat 2 dengan luas lebih dari 25%
Derajat 3 dengan luas lebih dari 10% atau terdapat dimuka, kaki, dan tangan
Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas atau fraktur
Luka bakar akibat listrik
  1. Sedang bila:
Derajat 2 dengan luas 15 sampai 25%
Derajat 3 dengan luas kurang dari 10 kecuali muka kaki dan tangan
  1. Ringan bila :
Derajat 2 dengan luas kurang dari 15%
Derajat 3 kurang dari 2%

F.     Luas Luka Bakar
  1. Perhitungan luas luka bakar antara lain berdasarkan rule of nine dari Wallace
Yaitu :
-          Kepala dan leher 9%
-          Eksteermitas atas 2x9% (kiri dan kanan)
-          Paha dan betis kaki 4x9 % ( kiri dan kanan )
-          Dada, perut, punggung, bokong 4x9 %
-          Perineum dan genitalia 1%
  1. Rumus tersebut tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan rumus 10 untuk bayi 10-20 dari Lund dan Browder untuk anak . Dasar persentasi yang digunaka dalam rumus-rumus tersebut diatas adalah luas telapak tangan dianggap 1%

G.    Komplikasi
Jaringan yang terbakar bisa mati, jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir keotak dan organ lainnya sangat sedikit.


H.    Penatalaksanaan
Sekitar 85 % luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat dirumah sakit. Untuk membantu menghentikan luka bakar dan mencegah luka lebih lanjut, sebaiknya lepaskan semua pakaian penderita kulit segera dibersihkan dari bahan kimia (termasuk asam, basa, dan senyawa organik) dengan mengguyurnya dengan air. Jika daerah yang luka telah benar-benar bersih mak dioleskan krim antibiotik (misalnya perrak sulfadiazin) penderita perlu dirawat dirumah sakit jika:
-          Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki
-          Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar dirumah.
-          Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun
-          Terjadi luka bakar pada organ dalam.

























ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY”P” DENGAN KASUS LUKA BAKAR DI IRNA BEDAH RBP


I.             PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama                           : Ny “ P”
Umur                           : 18 tahun
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : Tidak sekolah
Bangsa                                    : Indonesia
Alamat                                    : Tl. Betutu lebung jaya RT 53 RW 08
Jenis Kelamin              : Perempuan
Status                          : Kawin
Tgl MRS                     : 22 November 2008
Tgl Pengkajian            : 1 Desember 2008
Diagnosa                     : Luka Bakar

       B. Identitas Penanggung Jawab
            Nama                           : Tn “A”
            Umur                           : 22 Tahun
             Agama                        : Islam
Pendidikan                  : Tidak sekolah
Bangsa                                    : Indonesia
Alamat                                    : Tl. Betutu lebung jaya RT 53 RW 08
Jenis Kelamin              : Laki - laki
Status                          : Kawin



II.          Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama                 :  Luka bakar api diwajah, leher, dada, perut, lengan, Kaki.
Riwayat penyakit saat ini  :  ± 18 jam SMRS keluarga klien mengaku wajah, Leher, dada, perut, lengan, kaki terbakar api yang Berasal dari menyak tanah yang meledak
III.       Pengkajian Fisik
Keadaan Umum             :  Lemah
Kesadaran                      :  Komposmentis
Pemeriksaan Vital Sign
-          TD                            : 110/70 mmHg
-          Nadi                         : 100 x/m
-          Suhu                         : 38,5
-          RR                            : 26 x/m

Kulit
Warna                             : Sawo matang
Turgor                            : Tidak elastis
Integritas                        : Jelek

  
1)      Rambut
Warna              : hitam
Tekstur            : merata
Kualitas           : mudah rontok
Kebersihan      : tidak bersih

2)      Mata
Bentuk            : simetris
Conjungtiva    : anemis
Pupil                : isokor
3)      Telinga
Bentuk                        : simetris
Fungsi pendengaran    : dapat mendengar suara / berkomunikasi
Kebersihan                  : tidak bersih
4)      Hidung
Bentuk                        : Simetris
Fungsi penghidung     : dapat membedakan bau
Kebersihan                  : tidak Bersih
5)      Mulut
-          Bibir
Bentuk               : Simetris
Kelembaban       : Kering
Lesi                    : Tidak ada sariawan
Kebersihan         : tidak Bersih
-          Lidah
Fungsi Pengecapan           : Dapat membedakan rasa
Kemampuan mengunyah  : Baik
Kebersihan                        : Tidak bersih
-          Gigi
Caries           : Tidak ada
Kebersihan   : Tidak bersih
6)      Leher
Bentuk            : Simeteris
Pergerakkan    : Terbatas
Pembesaran     : Tidak ada
7)      Dada
Inspeksi                    : simetris
Palpasi                      : tidak
Perkusi                     : sonor
Auskulatasi              : vesikuler
8)      Abdomen
Inspeksi           : simetris
Palpasi             : tidak ada nyeri
Perkusi            : timphani
Auskulatasi     : tidak ada
9)      Ekstremitas atas
Rentang gerak : Terbatas
Kekakuan otot         :  Ada
Nyeri sendi      :  Ada.
Oedema           :  Ada
IV.       Psikologis
-          Perasaan klien setelah mengalami masalah ini : klien syok
-          Cara mengatasi masalah ini : beri support mental dan dukungan dalam menghadapi penyakit yang dideritanya
-          Pengetahuan klien / kehiarga tentang penyakit yang dialami : keluarga klien belum paham dengan penyakit yang diderita klieN
















V.          Aktivitas Sehari-hari
No
Kegiatan
Sebelum MRS
Sesudah MRS
1





2




3










4





5
Pola makan
- Frekuensi
- Jenis
- Jumlah
Masalah

Pola minum
- Frekuensi
- Jenis
- Masalah

Pola Eliminasi
BAB
- Frekuensi
- Konsistensi
- Warna
- Masalah
BAK
- Frekuensi
Warna
- Masalah

Personal higiene
- Mandi
- Keramas
- Gosok gigi
- Potong kuku

Pola aktivitas istirahat
- Lama tidur malam
- Lama tidur siang
- Gangguan tidur
- aktivitas

3 x sehari
Nasi putih
1 porsi
T.a.k


6 gelas / hari
Air putih
t.a.k



5 x sehari
Lembek
Coklat
t.a.k

4 x sehari
Kuning
t.a.k


3 x sehari
3 x seminggu
2 x sehari
1 minggu


8 jam
2 jam
t.a.k
normal

2 x sehari
Nasi putih
½ porsi
Kurang nafsu makan


4 gelas / hari
Air putih
t.a.k



1 x sehari
Lembek
Kuning
Kurang serat

2 x sehari
Kuning pekat
t.a.k


-
-
-
-


5 jam
Tidak tentu
Gelisah, nyeri luka bakar
dibantu






VI.       Data Laboratorium     
Hemaglobin 9,6 g/dl
Hematokrit 28%
Leukosit 16.600 /mm³
Trombosit 216.000 /mm³
Albumin 15 g/dl
Globulin 3.0 g/dl
Natrium   135 mmol/L]
Kalium 3.2 mmol/L

VII.    Terapi
IVFD RL/D5 2:1 gtt 20 x/m
Inj. Cefotaxime 2x1 gr
Tramadol 2 ampl 1 klof











ANALISA DATA
N o
Analisa
Masalah
1








2










3
DS:
Klien mengatakan nyeri di daerah bagian luka bakar
DO:
KU lemah
Kulit kemerahan
Klien tampak meringis


DS :
Klien mengatakan tenggorokan merasakering dan haus
DO:
KU lemah
Turgor kulit jelek
Konjungtiva anemis
Kulit y\tampak kemerahan
Klien tampak bedrest


DS :
Klien mengatakan nyeri pada daeerah luka
DO:
KU lemah
Ekspresi wajah tampak meringis
Adanya PUS dan bau
Nyeri b.d adanya luka bakar








Kekurangan volume cairan b.d ketidakseimbangan cairan elektrolit








Gangguan integritas kulit b.d adanya luka bakar








RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
Rencana
Rasionalisasi
Tujuan dan Kriteria
Intervensi

nyeri b.d adanya luka bakar
DS:
Klien mengatakan nyeri di daerah bagian luka bakar
DO:
KU lemah
Kulit kemerahan
Klien tampak meringis
N         : 100 x/ menit
RR       : 26 x/ menit
T          : 38,5°C
TD       : 110 / 70 mmHg
T. Panjang :
Nyeri hilang

Tj. Pendek :
Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri
berkurang

-    Klien mengatakan nyeri berangsur-angsur berkurang
-    Klien tampak sudah tidak meringis lagi
-    Kaji tingkat nyeri
-    Tinggikan letak ekstremitas yang sakit
-    Kolaborasi dengan tim medis / dokter dalam pemberian obat analgetik
-    Dengan mengkaji tingkat nyeri diharapkan dapat mengetahui berapa berat nyeri yang dirasakan
-    Dengan meninggikan letak ektremitas yang sakit di harapkan dapat menurunkan rasa nyeri
-    Dengan berkolaborasi dengan tim medis / dokter dalam pemberian obat analgetik seperti tramdol 3 xl amp di harapkan nyeri hilang

Kekurangan volume cairan b.d ketidakseimbangan cairan elektrolit
DS :
Klien mengatakan tenggorokan merasakering dan haus
DO:
KU lemah
Turgor kulit jelek
Konjungtiva anemis
Kulit y\tampak kemerahan
Klien tampak bedrest
TD       : 110 / 70 mmHg
Tj. Panjang :
Cairan dapat terpenuhi
Tj. Pendek :
Dalam waktu I x 24 jam pememnuhan volume cairan dapat seimbang
-    Observasi tanda-tanda vital


-Observasi intake dan output


Pasang IVFD dan berikan cairan sesuai indikasi

Awasi pemeriksaan laboratorium
-    Memberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengkaji respon kardiovaskuler
-    Dengan mengobservasi intake dan output dapat mengetahui pemenuhan pemasukan dan pengeluaran cairan
-    Dengan memasang IVFD dapat mengganti cairan elektrolit
-    Menidentifiksai kehilangan darah atau keruskan an kebutuhan penggantian cairan dan elektrolit

N         : 100 x/ rnenit
T          : 38,5°C
RR       : 26 x / menit
-     



Gangguan integritas kulit b.d adanya luka bakar
DS :
Klien mengatakan nyeri pada daeerah luka
DO:
KU lemah
Ekspresi wajah tampak meringis
Adanya PUS dan bau
Tj. Panjang :
Tidak terjadi infeksi pada kulit

I'j. Pendek :
Dalam waktu 1 x 24 jam resiko
infeksi berkurang dengan
kriteria hasil :
-          Klien mengatakan rasa gatal berkurang
-          Aroma bau berkurang
-          Pertahankan posisi tubuh
-          Perhtikan sirkulasi dan gerakan
-          Lakukan latihan rentang gerak secara konsisten diawali dengan pasif dan aktif

-          meningkatkn posisi fungsional pada ekstremitas dan mencegah kontreaktur
-          odema dapat mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitas sehingga terjadinya kontraktur dan nekrosis jaringan
-          mencegah secara progresif mengencangkan jaringan dan meningkatkan ppemeliharaan fungsi atau oto-otot sendi dan kehilangan kalsium dan tulang










CATATAN PERKEMBANGAN

No
Diagnosa Keperawatan dan Implementasi
Evaluasi
1
-       Mengkaji tingkat nyeri
-       Meninggikan letak ekstremitas yang sakit
-       Berkolaborasi dengan tim medis lain / dokter dalam pemberian obat analgetik seperti tramadol 3 x 1 amp dan novalgin 2 x 1 amp
S   :   Klien mengatakan nyeri     hilang
O :    Klien tampak tidak meringis,     tidak sakit lagi
A :    Masalah teratasi
P :     Intervensi dihentikan
2
-       Membantuk klien dalam beraktivitas sehari-hari
-       Melibatkan keluarga dalam beraktivitas
S   :   Klien mengatakan tubuhnya     dapat digerakkan perlahan-    lahan
O :    Klien tampak tenang
A :    Masalah teratasi sebagian
P :     Intervensi dilanjutkan
3
-       Mengganti balutan setiap 2 x sehari
S   :   Klien mengatakan gatal     baunya dan baunya berkurang
O :    Klien tampak tenang
A :    Masalah teratasi
P :     Intervensi dilanjutkan




           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar